Bercengkrama dengan orang lain seperti membuka buku baru. Pernah suatu ketika bercengkrama dengan seorang yang memiliki pandang ungu. Pandangnya sedikit nyeleneh, tapi jika kamu menjadi sepenuhnya gelas kosong untuknya maka yang kamu rasakan adalah dia ada benarnya namun kemudian kamu akan merasa janggal hingga bibirmu terkatup.
Bertemu kembali dengan seorang yang lain, kamu benar. Menulis adalah ingatan baik yang kelak dapat mengingatkan. Seorang yang berikutnya memiliki pandang warna sekunder. Tolong untuk tak anggap remeh dengan kasta warna sekunder ini. Karna Ia mendapatkannya dari campuran warna warna primer. Darinya ada hal menarik yang saya lihat, hingga baju yang saya kenakan turut mendapatkan tambahan pola warna.
Tentang alasan bibir yang terkatup. Jika itu mengerucut untuk mendapat satu sudut, kamu benar. Namun benar yang dimiliki tidak bernilai sepenuhnya karna sebaiknya harus kamu tarik juga garis - garis lain agar membentuk lengkungan untuk kamu pertimbangkan.
Pembicaraan seorang hewan, dan seekor manusia.